Langsung ke konten utama

Undangan Kristus untuk tinggal dalam Dia

Undangan untuk tinggal dalam Kristus adalah undangan Tuhan Yesus sendiri kepada kita, semua murid2-Nya. Setiap perayaan Ekaristi menjadi saat kita diundang oleh Tuhan sendiri. Tuhan sendirilah yang sebenarnya menjadi Tuan Rumah, pihak yang mengundang kita. Bila kita pergi ke Misa Kudus, hati kita sebenarnya digerakkan oleh Roh Kudus sendiri yang membawa kita kepada Allah Bapa melalui Kristus. Sedangkan Roh Kudus sendiri menggerakkan hati kita dengan aneka kemungkinan cara dan bentuk. Kita datang ke gereja bisa karena sedang bertugas, atau karena ingin mendengarkan homili pastor A yang memang bagus, atau karena kita ini tim atau seksi liturgi, atau memang karena ingin berjumpa dengan Tuhan. Dalam perayaan Ekaristi itu, kita diundang Tuhan untuk tinggal bersama Dia, yaitu: saat Tuhan mengumpulkan umat-Nya (Ritus Pembuka), saat Dia bersabda dan mengobarkan hati kita (Liturgi Sabda), saat Dia memberikan diri dan hidup-Nya agar bersatu dan tinggal dengan kita (Liturgi Ekaristi), dan saat Dia mengutus kita untuk kembali ke perjuangan hidup sehari-hari dalam berkat-Nya (Ritus Penutup).

Sumber: buku EKARISTI — Emanuel Martasudjita, Pr.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Ekaristi

EKARISTI Ekaristi adalah sarana untuk berjumpa dengan Tuhan dan tanda konkret yang ada pada Ekaristi. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Kristus, kita meng-amini seluruh sabda Yesus. Hidup, karya, ajaran, dan perintah Yesus kita setujui. Tidak hanya menerima itu semua, tetapi kita harus melakukannya juga. Ekaristi berbuah dalam diri kita. Buahnya itu ialah berbagi kepada sesama kita. EKARISTI YANG BERDAYA SAPA DAN BERDAYA UBAH  Sapa: Kristus menyapa kita ketika kita menyambut Tubuh Kristus dan kita semakin dikuatkan oleh-Nya. Ubah: Ekaristi mengubah hidup kita, yang berbuah kebaikan dan kasih untuk orang lain. Sumber: Kesimpulan dari RD. A. Steve Winarto Pr.

Cinta v.2

cinta.. satu kata yang mewakili berjuta arti lima huruf yang mewakili beribu bahasa cinta.. perasaan menusuk memiliki topeng yang membuatmu tersenyum cinta.. terasa lembut tapi tajam memikat, tapi mematikan cinta.. mudah dilihat, tapi sulit digapai ingin menggapai, tapi terus terpuruk.. by: Ines Widyantari

Kutipan St. Bonaventura

Janganlah pernah merasa cukup untuk: belajar tanpa pengorbanan, menilik tanpa kekaguman, taat tanpa sukacita, bertindak tanpa semangat ilahi, mengenal tanpa kasih, mengerti tanpa kerendahan hati, berjuang keras tanpa rahmat ilahi. Sumber: buku  “Itinerarium Mentis ad Deum”  (Perjalanan Jiwa Menuju Tuhan).