Tinggal dalam Kristus memang memberi implikasi makna temporal, yaitu tinggal dalam tenggang waktu yang tidak sebentar. Bila orang hanya mampir di rumah kita, tamu itu hanya singgah, bukan tinggal. Tamu itu baru kita sebut tinggal di rumah kita apabila orang tersebut ikut berdiam di rumah kita selama sekian hari, pekan, bulan, bahkan tahun. Yang amat menarik, teks Kitab Suci menyebut bahwa Sang Sabda menjelma menjadi manusia dan diam di antara kita (Yoh 1:14). Kata "diam" pada teks Yoh 1:14 itu menggunakan istilah Yunani skenoun yang menunjuk makna berkemah. Kemah bukanlah rumah tinggal yang tetap. Berkemah berarti tinggal untuk sementara, sebab Sang Sabda memang menjadi manusia, tinggal diantara kita, tetapi akan kembali kepada Bapa. Seperti itu pula nasib dan hidup umat manusia, yang sebenarnya didunia ini cuma tinggal sementara dan akhirnya harus berangkat menuju "kemah abadi" yaitu tanah air surgawi, persatuan bersama dengan Allah untuk selama-lamanya di surga.
Sumber: buku EKARISTI - E. Martasudjita, Pr
Sumber: buku EKARISTI - E. Martasudjita, Pr
Komentar
Posting Komentar