Langsung ke konten utama

Jika anak dibesarkan dengan.....

Jika anak dibesarkan dengan Celaan, maka ia belajar Memaki
Jika anak dibesarkan dengan Permusuhan, maka ia belajar Berkelahi
Jika anak dibesarkan dengan Ketakutan, maka ia belajar Gelisah
Jika anak dibesarkan dengan Rasa Iba, maka ia belajar Menyesali Diri

Jika anak dibesarkan dengan Olok-Olok, maka ia belajar Rendah Diri
Jika anak dibesarkan dengan Iri Hati, maka ia belajar Kedengkian
Jika anak dibesarkan dengan Dorongan, maka ia belajar Percaya Diri

Jika anak dibesarkan dengan Toleransi, maka ia belajar Menahan Diri
Jika anak dibesarkan dengan Pujian, maka ia belajar Menghargai
Jika anak dibesarkan dengan Penerimaan, maka ia belajar Mencintai

Jika anak dibesarkan dengan Dukungan, maka ia belajar Menyenangi Diri
Jika anak dibesarkan dengan Pengakuan, maka ia belajar Mengenali Tujuan
Jika anak dibesarkan dengan Berbagi, maka ia belajar Kedermawanan

Jika anak dibesarkan dengan Rasa Kejujuran dan Keterbukaan, maka ia belajar Kebenaran dan Keadilan
Jika anak dibesarkan dengan Rasa Aman, maka ia belajar Menaruh Kepercayaan

Jika anak dibesarkan dengan Persahabatan, maka ia belajar Menemukan Cinta dalam Hidup
Jika anak dibesarkan dengan Ketentraman, maka ia belajar Berdamai dengan Pikiran.


By: Dorothy Law Nolte

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Ekaristi

EKARISTI Ekaristi adalah sarana untuk berjumpa dengan Tuhan dan tanda konkret yang ada pada Ekaristi. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Kristus, kita meng-amini seluruh sabda Yesus. Hidup, karya, ajaran, dan perintah Yesus kita setujui. Tidak hanya menerima itu semua, tetapi kita harus melakukannya juga. Ekaristi berbuah dalam diri kita. Buahnya itu ialah berbagi kepada sesama kita. EKARISTI YANG BERDAYA SAPA DAN BERDAYA UBAH  Sapa: Kristus menyapa kita ketika kita menyambut Tubuh Kristus dan kita semakin dikuatkan oleh-Nya. Ubah: Ekaristi mengubah hidup kita, yang berbuah kebaikan dan kasih untuk orang lain. Sumber: Kesimpulan dari RD. A. Steve Winarto Pr.

Cinta v.2

cinta.. satu kata yang mewakili berjuta arti lima huruf yang mewakili beribu bahasa cinta.. perasaan menusuk memiliki topeng yang membuatmu tersenyum cinta.. terasa lembut tapi tajam memikat, tapi mematikan cinta.. mudah dilihat, tapi sulit digapai ingin menggapai, tapi terus terpuruk.. by: Ines Widyantari

Iuxta Dominicam viventes

Sebuah kisah mengharukan mengenai makna hari Minggu terjadi pada tahun 304, saat umat Kristen hidup dalam penganiyaan oleh Kaisar Diokletianus. Ada sekelompok umat Kristen yang amat setia dalam iman di Abitinia, sebuah desa kecil di Tunisia. Pada waktu itu Kaisar melarang umat Kristen memiliki dan membaca Kitab Suci dan berkumpul pada hari Minggu untuk merayakan Ekaristi. Akan tetapi, kelompok umat Kristen yang berjumlah 49 orang di Abitinia itu tetap berkumpul di rumah Felix Octavius dan mereka merayakan Ekaristi. Mereka ditangkap dan dibawa ke Kartago untuk diadili. Ketika ditanya mengapa mereka melanggar perintah Kaisar, mereka menjawab:   Sine Dominico non possumus  – “tanpa hari Minggu kami tidak dapat hidup. Bila kami tidak berkumpul dan merayakan Ekaristi, kami tidak memiliki kekuatan untuk menghadapi masalah hidup kami sehari-hari.” Demi kesetiaan iman, ke-49 orang Kristen itu disiksa dan akhirnya dimartir. Mereka berpegang pada iman dengan menumpahkan darah. Mereka ...