Langsung ke konten utama

Hati-hati sama Hati

hati... 
kadang hati bisa salah menilai orang,
salah mencintai orang,
dan salah membenci orang.

hati.. 
tak pernah berbohong 
akan apa yang ada didalam diri kita. 
jikalau kita berbohong, 
maka kita akan merasakan kesakitan itu didalam diri kita sendiri.

hati..
yang juga merupakan tempat Allah bersemayam didalam diri kita.
didalam hati kita, selalu ada Dia. 
Dia yang tak pernah tertidur meskipun kita tertidur.
Dia selalu menjaga kita.
Dia selalu ada buat kita 24 jam non stop. 

hati..
walaupun orang-orang yang kita cintai sudah tiada, mereka tetap ada didalam hati kita,
sampai selama-lamanya,
dan mereka tak kan pernah hilang..

tetapi hati kadang juga bisa berdusta,
ia juga bisa plin-plan,
ia juga bisa tersakiti.

kita harus berhati-hati 
dalam memilih orang yg pantas kita cintai. 
karena kita tidak akan pernah tau 
siapa yang pantas untuk berada didalam hati kita 
pada suatu hari nanti dan untuk selamanya....


by: Jessica Amazy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengertian Ekaristi

EKARISTI Ekaristi adalah sarana untuk berjumpa dengan Tuhan dan tanda konkret yang ada pada Ekaristi. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Kristus, kita meng-amini seluruh sabda Yesus. Hidup, karya, ajaran, dan perintah Yesus kita setujui. Tidak hanya menerima itu semua, tetapi kita harus melakukannya juga. Ekaristi berbuah dalam diri kita. Buahnya itu ialah berbagi kepada sesama kita. EKARISTI YANG BERDAYA SAPA DAN BERDAYA UBAH  Sapa: Kristus menyapa kita ketika kita menyambut Tubuh Kristus dan kita semakin dikuatkan oleh-Nya. Ubah: Ekaristi mengubah hidup kita, yang berbuah kebaikan dan kasih untuk orang lain. Sumber: Kesimpulan dari RD. A. Steve Winarto Pr.

Cinta v.2

cinta.. satu kata yang mewakili berjuta arti lima huruf yang mewakili beribu bahasa cinta.. perasaan menusuk memiliki topeng yang membuatmu tersenyum cinta.. terasa lembut tapi tajam memikat, tapi mematikan cinta.. mudah dilihat, tapi sulit digapai ingin menggapai, tapi terus terpuruk.. by: Ines Widyantari

Kutipan St. Bonaventura

Janganlah pernah merasa cukup untuk: belajar tanpa pengorbanan, menilik tanpa kekaguman, taat tanpa sukacita, bertindak tanpa semangat ilahi, mengenal tanpa kasih, mengerti tanpa kerendahan hati, berjuang keras tanpa rahmat ilahi. Sumber: buku  “Itinerarium Mentis ad Deum”  (Perjalanan Jiwa Menuju Tuhan).